Pages

Sabtu, 26 Juni 2010

House in Batam......

Hello, happy happy and happy for you my reader... kembali lagi dengan gw di radar Batam, sebuah blog yang dalam 1,5 bulan akan bercerita banyak tentang kota batam dan semua kegiatan industri yang ada di batam,hehe.... ketika gw posting ini, gw ditemani dengan sebuah lagu dari Avenged Sevenfold “Dear God”, potongan liriknya “Dear God the only thing I ask of you, Is to hold her when I'm not around, When I'm much too far away”, enak kok lagunya cocok untuk gw yang sedang merantau ke daerah yang terpisah jauh beratus mil dari Jakarta dan tentunya dia,hehe :D
House of Batam, diangkat dari tempat kos gw selama di Batam, gw menemukannya dari seorang senior 2006, namanya ipon, yang bilang ke gw “klo lo mau KP di batam, gw punya tempat murah, langganannya anak-anak UI”, weks??mendengar hal itu, sebagai sesama almamater UI, pasti ini akan sangat membantu banget, dikasihlah gw nomor hp orang yang bersedia menampung mahasiswa kumuh dan dekil macem gw sama jo,hehe... namanya Om Yoyok, yaa dia lebih suka dipanggil dengan sebutan itu. Nah beberapa minggu sebelum keberangkatan gw, akhirnya gw telp si om Yoyok untuk pertama kali. Gw bilang klo gw adalah mahasiswa ui dan gw dapet rekomendasi dari senior yang namanya ipon. Lalu apa katanya?? “Ok, kamu smsin sehari sebelum keberangkatan, flight apa yang kamu gunakan menuju Batam”, dari nada telp yang gw terima, terdengar sih orangnya asyik, nyaman gitu deh. Tanggal 22 akhirnya gw sms om Yoyok, ketika gw makan di Pizza Hut yang di postingan sebelumnya gw udah cerita tentang farewell party bersama sebagian keluarga. Di sms balesan yang gw terima berbunyi “Ok, nanti saya akan jemput di bandara Hang Nadim”. Wow! Sebuah pelayanan yang bagus yang gw terima, pada akhirnya tibalah hari keberangkatan. Akhirnya gw sms dia, klo gw udah take off dari Jakarta dan sekarang sedang on the way menuju Batam. Ketika gw landing di Batam untuk pertama kali, Hape kembali gw idupin dan sms pun masuk, gak lama ringtone “Hey Jude” gw berdering, dan gw langsung angkat. Ternyata om Yoyok yang menghubungi gw, dia nanya tentang posisi gw sekarang, dan dia bilang klo dia udah masuk ke dalem terminal kedatangan. Gw bilang klo gw pake baju pake jaket abu-abu dan potongan plontos khas gw,hehe,, ternyata pas gw jalan untuk ambil bagasi akhirnya om yoyok tiba-tiba manggil gw “kamu Farhan?”, langsung gw bales “oow, om Yoyok, oke om, sebentar saya ambil barang dulu yaa..”. sambil ngambil barang yang akan diturunkan di sebuah konveyor, gw mengamati om Yoyok, seorang pria berambut putih,tingginya 168 cm dengan badan proporsi, dan umur kira-kira menjelang 50an. Barangpun udah berhasil kita peroleh semua dan langsung di naekin ke atas trolley lalu om yoyok ngajak kita untuk jalan lebih cepat menuju mobil, ketika keluar dari terminal keberangkatan ternyata istrinya om Yoyok udah jemput juga, dan kita berdua dikenalin. Lalu tanpa basa-basi gw udah naek diatas mobil Lancer tahun 2002 warna silver eX-Singapore dengan high spec, dibawah Evo, tapi diatas lancer2 yang sering lalu lalang di Jakarta, pake sunroof, ada display digital di dashboardnya, suara knalpotnya garang khas anak muda, mantablah.
Perjalanan Hang nadim Jakarta memakan waktu 40an menit. Lalu akhirnya gw sampai deh di Rumah Om Yoyok. Rumah yang bagus kok, mungkin kalian bisa liat-liat deh dalemnya yaa,hehe,,gambarnya gw ambil hari ini sih. Mereka adalah keluarga yang baik, anak-anaknya pada di Jakarta dan Bandung, gw masuk ke dalam keluarga mereka, at least gantiin anak-anaknya yang pada hilir mudik ke Jakarta, tapi ya that’s Ok, mereka gak beda-bedain kita kok, besoknya kita duduk-duduk bareng, lalu om Yoyok ngeluarin mobil gitu, dan hendak mencucinya, lalu kita berdua bantu om Yoyok nyuci mobilnya itu, nyuci mobil lancernya yang kotor, kira-kira pukul 7an malem gitu, abis itu ngobrol-ngobrol, cerita tentang anaknya yang nomor 2 yang sangat suka dengan slalom and drift. Obrolan yang lama tidak terasa ternyata sudah jam 8 malem, lalu gw masuk kamar untuk sekedar tidur-tiduran aja, lalu ternyta om yoyok mengeluarkan pare, di masakin lah kita berdua sayur pare. Pare di tumis biasa, ditambah sama 2 telor sebagai campuran, lalu di beri kecap asin, bawang putih dan bawang merah, lalu jadi. Jo masuk ke kamar, dan bilang klo om Yoyok masakin sayur pare, yaudah deh, mau gak mau akhirnya dimakan. Jujur aja ya, gw dirumah gak pernah makan pare, tapi karena udah dimasakin gitu, mau gimana lagi, kehidupan gw yang baru di rumah ini mengajarkan gw untuk menghargai apapun yang orang itu masak, even gw gak suka sama masakannya, ya paling gak gw makan, ngebuktiin sama dia klo gw menghargai jerih payah dia untuk masakin kita-kita sayur pare. Gw kebelakang, ngambil piring, lalu gw duduk di meja makan, dan gw makan. Om Yoyok dan istri gak makan, mereka sudah terbiasa untuk tidak makan malam dengan alasan kesehatan. Yaudah, sayur pare emang didedikasiin untuk gw sama jo, yasuwdahlah yaa, akhirnya gw buka mulut dengan satu suapan nasi yang sudah dilumuri kecap, tak lupa pare yang dipotong tipis masuk ke mulut gw. Pahit yang sepahitnya itu, berubah jadi hanya sedikit pahit, dan entah kenapa menurut gw ENAK!, akhirnya si sayur pare di makan dong sama gw dan jo, tapi karena gak abis akhirnya parenya di simpen di tempat plastik gitu untuk besok kita makan siang, lalu makan siang tinggal dipanasin di microvawe,hehe.... Besoknya Jumat, om Yoyok ngajak kita nemenin dia ke sebuah daerah di batam namanya sekupang, disana dia inspeksi sebuah gudang yang sekarang dialih fungsi jadi terminal keberangkatan dan kedatangan ferry. Jadi sekupang itu adalah sebuah dermaga yang melayani penyebrangan pekanbaru-batam, medan batam, dan batam singapura. Duduk di warung kopi, ketemu temen om yoyok, lalu gw di traktir indomie goreng dan minuman sarang burung walet, wew, wenak nian, abis nemenin dia inspeksi 1 jam-an gitulah, gw diajak sama dia untuk pulang, sebelum pulang, gw diajak ke daerah tanjung uncang, sebuah daerah heavy industry, nah disana keliling, cerita tentang kisah kecil om Yoyok, cerita tentang bapaknya, dan dia mengeluarkan sebuah prinsip bijak yang menurut gw bisa juga diterima dengan akal ya “Hoping for the Greatest Things, and Preparing for The Worst Thing”, yap semua manusia boleh berharap yang terbaik, tapi harus juga siap untuk sesuatu yang terburuk.
Kata bijak itu keluar, ketika gw curhat tentang living cost yang mahal dan gimana cara siasatinnya, dan dia setuju ketika gw tercetus untuk masak sendiri, dan dia bilang itu baik, itu mendidik kalian untuk jadi pria yang mandiri, lalu kata sakti itulah yang keluar dari mulutnya. Sungguh bijak, dan sangat bijak, dan kata sakti itu yang gw adopsi dari dia, pada prinsipnya dia mengenal orang itu semua baik, tapi jangan sampe dia mendapatkan sesuatu yang buruk pada diri lo, karena abis itu black list, itu yang menjawab pertanyaan gw sama jo “kenapa kok om Yoyok baik sama kita, yang notabennya asing?”, pulang dari tanjung Uncang,gw diajak nonton Brazil Portugal, Om Yoyok merasa utang, karena dia janji mau pulang jam 9 malem, tapi ternyata lebih dari itu, akhirnya kita bertiga turun disebuah kedai minuman teh tarik,lalu Nobar babak kedua, dan berakhir seri. Hari ini, gw melakukan aktivitas sebagai pria mandiri, dengan mencuci baju gw sendiri, belanja pare, bayam dan soun di pasar, lalu masak sendiri dengan guiding dari Om Yoyok dan kalian mau tau rasanya makan siang hari ini, ENAKK BANGET.............entah apa yang menyebabkannya,tapi sumpah the best se the best2nya.... I’m sure that stay here for a while is the best choice, mudah-mudahan aja tempat kerja gw juga se enak tinggal disini,hehe.... dan sampai dengan saat ini, gw gak pernah nyesel untuk memutuskan diri “HIJRAH KE BATAM” untuk 1,5 Bulan......
Klo ada blog, ada foto-foto dong, ada kamar, ada garasi om Yoyok, ada ruang tengah yang kumplit TV kabel, ada Dapur, semua fasilitas ini, bisa dinikmati, hanya dengan ........................... (rahasia) :D

Nah ini dia dapur yang bisa kita gunakan,hehe...


Nah mobil ini yang ngejemput gw selama di Batam,hehe...


Ruang tengah tempat nonton tv kabel


Kamar gw dan jo selama di batam

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright (c) 2010 Welcome to Farhan's Yellow Zone. Design by WpThemesExpert
Blogger Template by New Blogger Templates.