skip to main |
skip to sidebar
Malem guys, di malam yang mendung ini gw ingin membagi sebuah cerita tentang tokoh idola gw semasa kecil, dengan ditemani lagu "I Remember" - Mocca, gw coba mengeluarkan semua yang ada dikepala gw tentang "Mr. Crackman" yang satu ini.
Sudah sebulan ini, semua muda-mudi terkagum-kagum dibuat dengan kisah cinta yang melibatkan mantan Presiden RI ke-3 yang fenomenal. Jauhh sebelum itu sebetulnya gw udah tau mengenai kisah cintanya karena gw emang sebagai salah satu penggemar Pak Habibie, telah memiliki buku yang belakangan di jadikan film. Tapi seribu sayang, gw baru aja nonton Senin kemarin, mengenai kisah cinta Mr. Crackman. Sehari sebelum gw nonton, ternyata pak Habibie nongol di sebuah acara milik Pak Mario Teguh, dia banyak bercerita mengenai dahsyatnya pengalaman cintanya.
Pak Habibie bercerita, selama dia menjalani hidupnya hingga sekarang ini, dia mengenal 3 buah kelompok cinta. Apakah itu? Cinta terhadap sesama, cinta terhadap karya dan Cinta terhadap pekerjaan. Hmm, sejujurnya gw bingung, kenapa dia lebih menyisipkan karya dan pekerjaan. Apa maksudnya? setelah mengikuti acaranya, gw akhirnya paham, klo Mr. Crackman ini bukanlah seorang yang simpel, yang hanya hidup untuk dia, ibu Ainun, dan kedua anaknya, tapi darisana dia memendam sebuah asa dan cita-cita untuk bisa menghasilkan sesuatu bagi perkembangan peradaban Indonesia.
Disamping cerita mengenai pengelompokkan itu, dia banyak bercerita mengenai kisahnya dulu ketika berjumpa dengan Ibu Ainun. Tidak pernah terbayang sebelumnya rentetan kisah yang akan dialaminya, dia hanya mengikuti bagaimana alur dan jalan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Gw terkadang bingung deh, sebenernya apa sih yang dipikirkan oleh muda mudi zaman sekarang, banyak gw liat di situs jejaring sosial, berisikan mengenai betapa kejamnya hidup ditolak si ini, belum mendapatkan ini, belum memiliki si itu, atau gimana nasib gw selanjutnya, agak unik sih sebetulnya, dan gw juga sempet terbawa dengan suasana tersebut, tapi ketika gw melihat bagaimana pak Habibie menanggapi itu, dia hanya bilang dia tidak memiliki rencana apapun, dia hanya mengikuti segala sesuatu sesuai dengan yang sudah digariskan, bener juga sih ya, klo dipikir, dia menghabiskan waktu lebih dari 7 tahun di Aachen, belajar di dalam sebuah perpustakaan, dan gw bisa bayangkan bagaimana kisah hidupnya yang sepi dan sendiri, tapi apa sih yang ada dipikirannya?sesuatu yang besar yang mungkin muda mudi zaman sekarang tidak memikirkan itu, dan seperti gayung bersambut, selalu ada wanita hebat disamping pria hebat.
Sebuah pertanyaan menarik disajikan dalam acara tersebut, "Lebih baik dicintai atau mencintai sehubungan dengan true love?", gw berfikir, dan spontan gw milih yang pilihan kedua, karena menurut gw, ketika elo mencintai seseorang elo tidak akan melihat sesuatu yang kecil untuk dipermasalahkan, tapi elo akan melihat sebuah kesatuan utuh dimana baik buruknya elo terima dan disela-sela itu, setiap keburukan akan elo tutupi sebagaimana proses kesempurnaan itu semestinya terjadi. Lalu bagaimana jawaban Mr. Crackman?yeah, dia punya pikiran serupa dengan gw, dia menyampaikan bahwa masa lalu saya, adalah milik saya, masa depan saya adalah milik kita bersama, so terimalah saya sebagaimana saya menerima kamu seperti itu. Simpel dan cukup to the point. lalu apa kata motivator kita?serupa dengan kami berdua, baginya, cinta itu adalah "give",, you have to give your love as much as you can, do not ever think about give = take, karena ketika elo berfikir seperti itu, maka elo akan menemukan apakah dia memang your true love or not.
Pertanyaan terakhir, "Pak Habibie, mana yang bapak pilih, bapak yang meninggal duluan, atau ibu yang meninggal duluan?", a lil bit confuse nih gw, karena disatu sisi kita pengen hidup selamanya, tapi klo bicara mengenai soulmate, itu berarti elo akan merelakan semuanya termasuk nyawa untuk pasangan lo. Dasar seorang Engineer dan dipenuhi dengan logika, pak Habibie cerita mengenai probabilitas kematian berkaca pada kisah orangtuanya, namun hal itu dibantah oleh Ibu Ainun, lalu? yaah faktanya pak Habibie memang ditinggal, namun sekali lagi gw mendapatkan sebuah penjelasan yang menurut gw "WOW", dia cerita klo yang ditinggal di TMP Kalibata itu adalah hardware, namun software-nya? yeah itu sudah ada didalam diri saya, sehingga kami layak disebut "MANUNGGAL", kata tersebut agak gw highlight, kenapa ya, ketika gw denger itu, wow, jadi seperti ini ya sesungguhnya pasangan sejati, seperti ini ya belahan jiwa itu, seperti ini yaa seharusnya gw kelak. Di akhir, dia bilang klo semuanya telah integrated satu dengan lainnya, artinya siapapun yang berangkat terlebih dahulu, dia tidak akan pernah mati, spiritnya akan selalu ada dan hidup dimana seharusnya dia ada didalam diri lo. Cool gak sih? inspiratif gak sih?hahaha, gw itu penyuka Mr. Habibie dari sejak kecil, jadi ketika gw ngedenger segitu romantisnya dia, WOW!hahahaha
Di akhir, gw mau narik sebuah kesimpulan, Pak Habibie itu pikirannya complicated, sama seperti gw yang di komenin oleh seorang interviewer (objektif) klo gw ini orang yang punya pikiran complicated. Anjurannya, jalanin aja apa yang semestinya dilakukan, semua itu akan indah pada waktunya, cintai sepenuh hati apa yang kalian yakini, apa yang kalian percayai tentang masa depan kalian, karena itu sebaik2nya daripada hanya membalas cinta seseorang yang tidak kalian sepenuhnya cintai, raga boleh terpisah, tapi spirit itu akan selalu ada dan ter-install didalam memori kalian masing-masing dan terakhir jangan pernah anggap remeh segala sesuatu, karena seorang Teknokrat-pun bisa menunjukkan kepada dunia bahwa dia memiliki pandangan cinta yang tidak kalah hebat dari seorang musisi atau bahkan penyair kondang di dunia. hehehe
Pages
Sebuah uraian pengalaman yang berisikan mimpi-mimpi dan keseharian seorang yang menamakan dirinya dengan sebutan "YELLOW MAESTRO"
Kamis, 07 Februari 2013
Cinta Teknokrat
Malem guys, di malam yang mendung ini gw ingin membagi sebuah cerita tentang tokoh idola gw semasa kecil, dengan ditemani lagu "I Remember" - Mocca, gw coba mengeluarkan semua yang ada dikepala gw tentang "Mr. Crackman" yang satu ini.
Sudah sebulan ini, semua muda-mudi terkagum-kagum dibuat dengan kisah cinta yang melibatkan mantan Presiden RI ke-3 yang fenomenal. Jauhh sebelum itu sebetulnya gw udah tau mengenai kisah cintanya karena gw emang sebagai salah satu penggemar Pak Habibie, telah memiliki buku yang belakangan di jadikan film. Tapi seribu sayang, gw baru aja nonton Senin kemarin, mengenai kisah cinta Mr. Crackman. Sehari sebelum gw nonton, ternyata pak Habibie nongol di sebuah acara milik Pak Mario Teguh, dia banyak bercerita mengenai dahsyatnya pengalaman cintanya.
Pak Habibie bercerita, selama dia menjalani hidupnya hingga sekarang ini, dia mengenal 3 buah kelompok cinta. Apakah itu? Cinta terhadap sesama, cinta terhadap karya dan Cinta terhadap pekerjaan. Hmm, sejujurnya gw bingung, kenapa dia lebih menyisipkan karya dan pekerjaan. Apa maksudnya? setelah mengikuti acaranya, gw akhirnya paham, klo Mr. Crackman ini bukanlah seorang yang simpel, yang hanya hidup untuk dia, ibu Ainun, dan kedua anaknya, tapi darisana dia memendam sebuah asa dan cita-cita untuk bisa menghasilkan sesuatu bagi perkembangan peradaban Indonesia.
Disamping cerita mengenai pengelompokkan itu, dia banyak bercerita mengenai kisahnya dulu ketika berjumpa dengan Ibu Ainun. Tidak pernah terbayang sebelumnya rentetan kisah yang akan dialaminya, dia hanya mengikuti bagaimana alur dan jalan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Gw terkadang bingung deh, sebenernya apa sih yang dipikirkan oleh muda mudi zaman sekarang, banyak gw liat di situs jejaring sosial, berisikan mengenai betapa kejamnya hidup ditolak si ini, belum mendapatkan ini, belum memiliki si itu, atau gimana nasib gw selanjutnya, agak unik sih sebetulnya, dan gw juga sempet terbawa dengan suasana tersebut, tapi ketika gw melihat bagaimana pak Habibie menanggapi itu, dia hanya bilang dia tidak memiliki rencana apapun, dia hanya mengikuti segala sesuatu sesuai dengan yang sudah digariskan, bener juga sih ya, klo dipikir, dia menghabiskan waktu lebih dari 7 tahun di Aachen, belajar di dalam sebuah perpustakaan, dan gw bisa bayangkan bagaimana kisah hidupnya yang sepi dan sendiri, tapi apa sih yang ada dipikirannya?sesuatu yang besar yang mungkin muda mudi zaman sekarang tidak memikirkan itu, dan seperti gayung bersambut, selalu ada wanita hebat disamping pria hebat.
Sebuah pertanyaan menarik disajikan dalam acara tersebut, "Lebih baik dicintai atau mencintai sehubungan dengan true love?", gw berfikir, dan spontan gw milih yang pilihan kedua, karena menurut gw, ketika elo mencintai seseorang elo tidak akan melihat sesuatu yang kecil untuk dipermasalahkan, tapi elo akan melihat sebuah kesatuan utuh dimana baik buruknya elo terima dan disela-sela itu, setiap keburukan akan elo tutupi sebagaimana proses kesempurnaan itu semestinya terjadi. Lalu bagaimana jawaban Mr. Crackman?yeah, dia punya pikiran serupa dengan gw, dia menyampaikan bahwa masa lalu saya, adalah milik saya, masa depan saya adalah milik kita bersama, so terimalah saya sebagaimana saya menerima kamu seperti itu. Simpel dan cukup to the point. lalu apa kata motivator kita?serupa dengan kami berdua, baginya, cinta itu adalah "give",, you have to give your love as much as you can, do not ever think about give = take, karena ketika elo berfikir seperti itu, maka elo akan menemukan apakah dia memang your true love or not.
Pertanyaan terakhir, "Pak Habibie, mana yang bapak pilih, bapak yang meninggal duluan, atau ibu yang meninggal duluan?", a lil bit confuse nih gw, karena disatu sisi kita pengen hidup selamanya, tapi klo bicara mengenai soulmate, itu berarti elo akan merelakan semuanya termasuk nyawa untuk pasangan lo. Dasar seorang Engineer dan dipenuhi dengan logika, pak Habibie cerita mengenai probabilitas kematian berkaca pada kisah orangtuanya, namun hal itu dibantah oleh Ibu Ainun, lalu? yaah faktanya pak Habibie memang ditinggal, namun sekali lagi gw mendapatkan sebuah penjelasan yang menurut gw "WOW", dia cerita klo yang ditinggal di TMP Kalibata itu adalah hardware, namun software-nya? yeah itu sudah ada didalam diri saya, sehingga kami layak disebut "MANUNGGAL", kata tersebut agak gw highlight, kenapa ya, ketika gw denger itu, wow, jadi seperti ini ya sesungguhnya pasangan sejati, seperti ini ya belahan jiwa itu, seperti ini yaa seharusnya gw kelak. Di akhir, dia bilang klo semuanya telah integrated satu dengan lainnya, artinya siapapun yang berangkat terlebih dahulu, dia tidak akan pernah mati, spiritnya akan selalu ada dan hidup dimana seharusnya dia ada didalam diri lo. Cool gak sih? inspiratif gak sih?hahaha, gw itu penyuka Mr. Habibie dari sejak kecil, jadi ketika gw ngedenger segitu romantisnya dia, WOW!hahahaha
Di akhir, gw mau narik sebuah kesimpulan, Pak Habibie itu pikirannya complicated, sama seperti gw yang di komenin oleh seorang interviewer (objektif) klo gw ini orang yang punya pikiran complicated. Anjurannya, jalanin aja apa yang semestinya dilakukan, semua itu akan indah pada waktunya, cintai sepenuh hati apa yang kalian yakini, apa yang kalian percayai tentang masa depan kalian, karena itu sebaik2nya daripada hanya membalas cinta seseorang yang tidak kalian sepenuhnya cintai, raga boleh terpisah, tapi spirit itu akan selalu ada dan ter-install didalam memori kalian masing-masing dan terakhir jangan pernah anggap remeh segala sesuatu, karena seorang Teknokrat-pun bisa menunjukkan kepada dunia bahwa dia memiliki pandangan cinta yang tidak kalah hebat dari seorang musisi atau bahkan penyair kondang di dunia. hehehe
Followers
About Me
Labels
- 47 (2)
- Adzani (1)
- Alpus (1)
- Amen (1)
- Anjing (1)
- Aquarium (1)
- Ayam Bakar (1)
- Bajay (1)
- Bali (1)
- Ballroom (1)
- Bandar Abadi (1)
- basecamp (1)
- Batam (2)
- Batavia (1)
- Bedah (1)
- bengkak (1)
- BLP (1)
- BMW (1)
- BNI (1)
- Bunderan HI (1)
- Bureau Veritas (1)
- burger blenger (1)
- Busway (1)
- BV (1)
- Ciloto (1)
- CRV (1)
- Demas (1)
- Diamond Room Conference (1)
- Dio (1)
- DKP (1)
- Dosen (1)
- Drawing (1)
- Drifting (1)
- Ekonomi (2)
- Ember Biru (1)
- Fisip (1)
- Flashdisk (1)
- Foto (1)
- Freed (1)
- FT (1)
- FTUI (1)
- Gambir (1)
- Golden Triangle (1)
- Habibie (1)
- Hang Nadim (1)
- Hewan peliharaan (1)
- Honda (1)
- Hotel Nikko (1)
- ibu (1)
- Ice Man (1)
- infeksi (1)
- Inspirator (1)
- ITB (1)
- item (1)
- ITS (1)
- Jakarta (3)
- jari sakit (1)
- Jus (1)
- Kapal (2)
- Kapal ikan (1)
- Kemayoran (1)
- Kenyang (1)
- kepagian (1)
- Kereta (1)
- KP (1)
- Kp. rambutan (1)
- Kuliah (2)
- Lampu (1)
- Lantai 4 (1)
- Lonceng (1)
- Macet (1)
- Makan (1)
- Makanan Padang (1)
- Mazda (1)
- Meeting Point (1)
- Minanti (1)
- Mobil (2)
- Mom's (1)
- Motor (2)
- Ngantuk (1)
- Nidji (1)
- Nobar (1)
- pager (1)
- Pak Marcus (1)
- Pameran (1)
- Part 2 (1)
- Pecel (1)
- pocari (1)
- Polisi (1)
- RBS (1)
- riset (1)
- Rossy (1)
- Rumah (1)
- Rumah Topo (1)
- Sabar (1)
- Sarinah (1)
- Semarang (1)
- semen (1)
- Seminar (2)
- Sendiri (1)
- sepeda (1)
- Sertifikasi (1)
- Server (1)
- si bapak (1)
- Si Biru (1)
- Sial (1)
- SMA (1)
- Soekarno Hatta (1)
- Sriwijaya (1)
- Stasiun UI (1)
- Stock Exchange (1)
- STTAL (1)
- Sunset (1)
- Supply Vessel (1)
- Surabaya (3)
- susu bendera (1)
- Tanjung Perak (1)
- Teknik (1)
- Teknokrat (1)
- Teman (2)
- Tepi Laut (1)
- Test Drive (1)
- Tiban (2)
- Towing Tank (1)
- trans tv (1)
- tukang (1)
- UAS (1)
- UI (1)
- Usus (1)
- Water Tight Door (1)
- Worldcup (1)
4 komentar:
aduh, baca buku beliau belum tamat2 kak. Bahasanya memang agak berat, tapi juga ada saja alasan ini itu buat ninggalin buku itu. Semoga bisa cepetan nonton film itu. Dan merenungi kehidupan yang sebenarnya terlalu mewah saat ini. :"(
setuju ul, gue juga pernah baca bukunya meski ga sampe abis, tapi bagian yang lo sebutin di atas udah gue baca kebetulan. gue setuju nganggep pak Habibie sebagai Indonesian #1 precedent. :)
gue sependapat sama beliau, pemikiran beliau (terutama hardware-software, dan jalani aja hidup yang telah digariskan itu) emang bener" menggambarkan kualitas 'processor' yang dia punya.
To Niwi : hahaha, baca dong niw, gw jg blm khattam, tapi emang itu bahasanya teknik banget, dia ngebahas boogie, trus di filmnya dia jg bahas sedikit tentang teknik,hahaha, filmnya bagus kok, inspiratif buat berpasangan dan kebanggaan buat gw khususnya, karena sama2 engineer,hahaha
To Bone : buset, hardware sama software itu udah gilaa lah menurut gw, pikirannya sampe sebegitunya yaa dalam berpasangan, keren deh emang dia, senang bisa menjadikannya sebagai contoh, tidak hanya sebagai contoh engineer yang baik, tapi contoh pria yang baik bagi wanita :)
yoi, dari dulu sih gue emang udah salut sama bapak yang satu ini. tapi dulu cuma tau kalo dia bisa bikin pesawat, pas awal2 kuliah baru tau kisah hidupnya yang lain yh luar biasa. dan pas bu Ainun meninggal, keliatan juga deh sosoknya sebagai pria seutuhnya. teladan banget! ahaha
Posting Komentar