Pages

Jumat, 08 Maret 2013

Sebuah Renungan

Pagi guys, waktu desktop gw hari ini menunjukkan pukul 06:38 WIB, ditemani dengan Tompi - Happy Life, gw beranjak dari tempat tidur gw yang dingin  dan sangat nyaman karena cuaca diluar ujan-ujan mengundang,  untuk kembali ke meja kerja, menghidupkan laptop dan ngeblog. Saat ini perasaan gw lagi gak menentu, apalagi klo bukan wanita,ups salah, gak ding, serius, gw lagi gundah gulana sama pekerjaan gw, besok pagi, pada waktu yang sama, gw udah diatas pesawat meninggalkan Jakarta, Pulau Jawa, menuju Borneo, mencari sesuap berlian di Balikpapan.


Senin malem yang lalu, ketika gw balik dari kantor untuk pertama kalinya, karena emang magrib, gw sholat di kamar, diluar kamar gw ngedenger suara nyokap gw yang lagi latihan nyanyi, melakukan hobinya. Selepas doa, gw denger lagu yang dia nyanyiin untuk acara perkumpulan ibu-ibu setempat, terus gw berfikir, "I'm gonna miss her habit for uncertainty weeks soon or later". Esok harinya, sepulang kantor, gw mampir kerumah keponakan gw which is depan rumah gw, ngeliat keponakan gw yang paling kecil (14 bulan), gw dateng langsung minta gendong, minta main meskipun badannya hangat, minta dianter kesana kemari. Lalu ngeliat keponakan gw yang paling gede (4 tahun 9 bulan), udah besar, suka marah2in gw lantaran gw sering nakal. Nan jauh disana, ada seorang lagi keponakan gw (1 tahun 11,5 bulan), gw sulit bersahabat dengannya, tapi Yeah I'm gonna miss you All, Kalila, Philola and Moira. Believe it or not ketika gw nulis ini gw menitihkan air mata, gw akan pergi sekian waktu untuk tidak berjumpa dengan Abang, kakak dan bokap gw, sebuah perasaan berat. Terlahir di sebuah keluarga yang mengajarkan betapa pentingnya bersaudara, jadinya kayak gini deh, cengeng,hehe....


Selama ngantor, gw dikasih liat semua benefit yang gw dapet, semua threat yang akan gw temui, dan yang paling parah hingga fatality, but dari lubuk hati gw yang paling dalem, gw commit, ketika gw ngepply, ketika gw sadar akan semua risikonya, akan ada reward yang gw dapet yang jauh lebih besar. Worktime gw, at least 12 hours/day. and no weekend plus special days off like tanggal merah. Kerja gw nanti sebagai seorang drilling engineer gw akan instalasi beberapa part utama wellbore, dan yang terpenting attach divisi gw punya sensor beberapa meter dari mata bor, kerja otot 6 jam awal, karena emang setup alat, sisanya gw duduk di depan komputer, baca grafik yang terbaca di komputer, untuk selanjutnya di catet, klo ada masalah, gw ke lokasi, ngecek  ada yang error apa enggak, looks like simple, a lil bit hard in the pre and past, but in the middle, just sitting in front of my computer. Argo?jalaann terus, (more happier now).


My first threat yang pasti gw alami adalah Culture Shock, kerja di daerah terpencil, dengan lumpur setinggi betis orang dewasa, kerja dibawah panas terik atau derasnya hujan, bising tingkat tinggi, wow semuanya beda dengan kehidupan gw selama nganggur, bangun jam 9 pagi, nonton ups salah, ke kampus ngelarin sesuatu yang belom kelar, jam 3 pulang, sore maen sama keponakan gw, malem nonton berita, trus tidur. dan sekarang?it's gonna be different 180 degree. Salah satu yang terberat saat ini menurut gw adalah bukan pekerjaan ataupun risiko tinggi, tapi gimana caranya gw bisa memaintain komunikasi gw supaya tetep in touch sama keluarga gw.


Disatu sisi gw berfikir gw coba dulu, klo gak cocok gw pindah, tapi disisi lain which very strong voices told me that yeah, this is the best place if you want to escape from the fu**in' traffic Jakarta, Meet with different people every jobs, going to different locations, explore another hidden part of Indonesia, Gain a lot of Money, experience and The thing that you don't have to forget, You'll get opportunity to be more like HABIBIE". Gw seakan terpentung dikepala, hey man, alasan gw kemari, gw pengen go Internasional, alasan gw masuk perusahaan ini, gw pengen di training ke luar negeri, alasan gw join perusahaan ini gw pengen dapet banyak duit banyak dan halal, apalagi? masihkah semua rasa itu mengalahkan mimpi yang lo bangun?gw bekerja untuk mereka, klo gw nganggur, gw jadi tanggungan mereka, apa gak lebih menyedihkan lagi?


Selagi gw ngambil personal protection equipment, bos gw bilang "Safety first, safety first, klo gak yakin jangan dilakukan, jangan dekati alat yang sedang berputar, ingat, ada banyak orang dibelakang sana yang ngantri memperebutkan posisi kamu, dan kami lebih memilih kamu", mostly temen-temen gw emang mau masuk oil and gas industry, tapi gak semua bisa seberuntung gw, haruskah gw kalah lagi dengan perasaan? gw anak paling kecil dirumah, paling sering diremehkan, someday gw bercita-cita, gw akan buktikan klo gw bisa tumbuh besar dan nunjukin klo gw gak bergantung sama keluarga gw, yeah, its time for me to prove my wish, continuing our tradition in minang, MERANTAU!


Dulu selepas SMA, temen-temen gw banyak yang berhamburan ke sana kemari keluar Jakarta, ada yang ke Bandung, Padang, Cilegon, Jogja, Semarang, Surabaya and etc, apakah mereka gagal?mereka bisa redam itu semua kok, mereka sudah pada meraih targetnya, menjadi lulusan universitas. Perlu diketahui, mereka pergi kesana dengan uang, mereka menyisihkan uang untuk makan, sewa kos, uang kuliah dan waktu pulangpun hanya 2x dalam setahun umumnya. Hey mereka pada bayar loh, sedangkan gw? kerja maksimal 40-60 hari, trus gw dapet days off, gw dibayar, gw di fasilitasi tiket pesawat, taxi, makan, laundry, tempat tinggal, Oh shit man what I am thinking for, yeah yeah, I'm ready for flying thousand milleage, not only for my ambitions, but for them too,

Ini cuman sekedar cerita aja sih, barangkali someday ada temen-temen yang menjumpai kasus serupa, atau keyakinan gw goyah, ada baiknya gw baca renungan ini lagi. untuk merefresh pikiran gw, yeah, happy saturday guys, and welcome to the real jungle Farhan,hehehe


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright (c) 2010 Welcome to Farhan's Yellow Zone. Design by WpThemesExpert
Blogger Template by New Blogger Templates.