Yang Lebih Tua dan Yang Muda

hallo yellowers, apa kabar nih pagi ini??

gw punya sesuatu yang sejujurnya mau gw share dari malem, tapi baru dapet feel ngetiknya sekarang. Jadi gini nih, semalam, pas gw baru balik dari Depok, gw anter si Nyonya kerumahnya lewat cijantung, Gw agak gak ngerti nih, kok cwek gw demen amat makan yak, kayaknya baru aja makan, trus makan lagi, laper melulu gitu, tapi lapernya, laper jajan, gak laper,trus makan dirumah, aneh makanya, apa cwek gw ini kesambet sama setan jajan kali yaa,jadi matanya bling bling klo lagi liat jajanan yang dirasa dia menggoda (sorry hon, no offense, cuman cerita real :D)

Ditengah perjalanan, ada Baba Raffi, penjual roti kebab gitu deh, nah trus kita stop, karena gw udah lama gak makan kebab itu, at least 4 bulananlah,gw ikutan mesen, trus gw duduk. Nah cwek gw si Bling Bling ini, malah lari lagi ke kedai berikutnya, membeli makanan lain. Sembari duduk, sembari ngeliat abangnya menyusun isian dalam kebab, trus dateng deh tentara sama anak kecil.

Mereka berdua turun dari sebuah motor, motornya sama persis kayak motor gw, trus tentara sama anak kecil ini menghampiri si penjual. "Pak, pesan kebab" kata si tentara, "kebab yang mana??" kata penjual, tentara itu trus nanya anak kecil, "km mau kebab yang mana??kebab burger??". Tentara ini kayaknya gak paham kuliner kebab tuh kayak gmn, burger tuh gmn, jadi diapun bingung gmn bilang ke anak itu, si anak diam, gak bersuara, entah bingung atau gmn,trus tentara itu inisiatif, ngambil bungkusannya kebab, "apa km mau yang panjang ini??", trus itu anak ngangguk. Dan akhirnya dia pesen kebab.

Emm yang buat gw tergugah adalah ekspresi si anak dan tentara itu. Tentara kita kenal, keras, tegas, cenderung kasar, tidak kenal ampun. So far itu penilaian gw terhadap tentara, dan memang begitulah, mana ada di medan perang lembek begitu, ditembak mati iyaa sama komandannya. Tapi pemandangan malam itu beda, tatapan mata tentara itu benar-benar hangat, dan gak kalah hangatnya, body language si anak itu. Si anak gak nuntut minta jenis apa secara tegas, tapi dia membiarkan tentara itu yang memilih, dia percaya klo pak tentara ini akan berikan dia yang terbaik.

Itu anak plinplan gak sih??emm gw rasa enggak, tapi gw melihat, dari sudut pandang gw, anak itu penuh dengan empati, dia tidak mau memaksakan kehendak yang bisa jadi merugikan si Bapak itu, untuk beberapa kondisi, kita perlu nuntut, untuk membuktikan kita tegas, tapi ada di kondisi tertentu pula, faktor X semacam empati yang gak boleh kita lupakan. Manusia makhluk sosial, tidak akan bisa hidup tanpa adanya uluran tangan dari makhluk lainnya. So, Anjurannya, Berpikirlah masak-masak sebelum menyatakan sesuatu, karena tak jarang sesuatu yang keluar sebelum dipikirkan justru merugikan diri sendiri dan yang terparah merugikan orang lain.....

Super gak sih???di rate dan tinggalin Comment yaa,hhehehee