Selamat malam temen-temen pembaca, gw buka statistik pembaca, ternyata ada 16x penayangan di hari ini, wah siapa tuh? tinggalin komen dong, jangan cuma baca terus close tab, gak suka gw,hahaha *canda-canda, ya terserah reader, dulu gw suka nganggep sepele sih ketika orang didalem tulisannya dia nyuruh pembaca ninggalin komen, omongkosong lah, karena menurut gw, itu urusan gwlah, mau komen apa enggak, yaa suka-suka gw, at least gw gak memancing keributan even tulisan yang gw baca itu provokatif (pemahaman dulu), tapi lama-kelamaan, gw jadi ngerasa begitu gw dituker posisinya sebagai seorang writer, iya juga ya, kita itu perlu banget banget nget nget yang namanya feed back, buat ningkatin kualitas tulisan gw.
Speaking about comment, jadi inget dulu jamannya gw masih les conversation, Julia cerita tentang Amerika, dan dia bikin perbandingan gitulah "in America, people always do bla bla bla bla bla........." dan yang sehubungan dengan komen dia, bilang "yeah, American always leave a comment when they've finisihed, how about you Farhan?", gw jawab " i dont care with comment, when I was done, I will close the tab", terus dia jelasin, betapa pentingnya sebuah komen, apalagi buat elo yang pada demen banget sama yang namanya e-commerce, alias belanja online. Secara gak langsung kan berarti elo mendapatkan tuh bagaimana gambaran produk yang akan elo beli, apakah si seller ini adalah seorang cyber crime atau bukan, bisa diliat dari comment alias testimoni berupa rate ataupun kalimat yang merepresentasikan produk dan kepribadian si seller, helpful sih menurut gw, tapi kenapa ya, budaya melayu lebih condong untuk budaya diem alias manggut-manggut, pasti ada baeknya sih, diam itu emas, tapi apa iya kita bisa jadi emas "automaticly without arguing something". Sekarang kita ambil contoh emas = presiden, jadi klo kita diem, kita jadi presiden, tapi apa iya dulu bung karno dengan berdiam manis dia jadi proklamator? kayaknya enggak deh, emang harus banyak cuap, banyak berargumen, banyak debat, karena dari kualitas omongan lo itu yang akan membawa lo ke level tertinggi. Setuju?ya gak setuju, silakan komeng,wkwkwk
Dalam menulis, segala sesuatu itu mengalir, walaupun gw selalu bilang intermezzo, tapi entah mengapa setelah gw mereview, jadi satu paragraf panjang,hahaha. Nah kembali ke topik kita malem ini, ngeri anti klimaks nih gw, tapi whatever lah, yang penting gw mau cerita tentang kesabaran. Gw sedang tertarik untuk membahas sabar dan iklas. Keduanya sama-sama adalah sebuah kata yang baik, kayaknya gak perlu deh gw jelasin harfiahnya, karena emang udah pada kenal dan akrab dengan istilah itu. Cuman satu hal yang menarik dan gw pengen sharing adalah begini, ternyata kedua kata itu bisa saling mematikan satu dengan lainnya, kenapa begitu? yuk, gw simulasikan elo ke dalam sebuah kasus.
Pasti pada pengen bangetkan punya mobil mewah, apa sih mobil yang kita sebut mereknya aja langsung tau, ini mewah, emm lets say "Mercedes Benz", siapa sih yang gak kenal dengan mobil mewah ini, sebut aja Joko, pengen banget punya mobil mewah, dia usaha keras, kerja dari pagi sampai malem, dari malem sampe pagi, dan sampai akhir hayatnya, itu mobil gak pernah ke beli. Unik nih, sebuah pepatah pasti bilang, "klo lo mau kerja keras pasti elo dapet, tinggal sabar aja dan jangan lupa ikhtiarnya, insya Allah deh", dan emang sih, kenyataan real nya emang gitu, pernah inget kan postingan gw yang lalu, klo alfa edison melakukan puluhan kali eksperimen sampe akhirnya nemu lampu pijar yang kita masih nikmatin, namun ketika kita ngerasa kita ingin mencapai goal yang kita mau, justru kalimat ikhlas yang nongol diutarakan oleh orang lain. Klo gak terima kenyataan gak bisa, darimana elo belajar ikhlas", harusnya gmn sih? gw pribadi "mohon maaf", kata ikhlas disini hanyalah sebuah batu sandungan yang "diputihkan". kenapa gw bilang begitu? karena menurut gw ini adalah sebuah bentuk ekspresi bahwa elo itu telah kalah. Iya elo emang belom saatnya, tapi jangan pernah mengibarkan sebuah bendera putih sampai elo sendiri yang ngomong klo ini memang sudah maksimal, seringkali dalam mencapai sesuatu kita memang mendapatkan masukan dari sana dan sini, terus? itu dia tugas kita untuk memilah mana yang baik dan mana yang kiranya akan mematikan upaya kita. Yang berhak menentukan sudah selesai atau masih berlanjutnya perjuangan lo, itu diri lo sendiri, jangan pernah berhenti untuk berusaha untuk mewujudkan mimpi lo. Segala sesuatu itu yang tau tetep diri lo ketimbang dengan orang lain, yang bisa merasakan itu adalah diri lo sendiri seberapa maksimal kemampuan lo. Kenapa sih gw ngomong begini? agak gerah gw melihat orang-orang yang udah patah arang duluan dengan harapannya padahal gw melihat potensi yang dia miliki begitu besar. Fabel dari Amerika cerita tentang bagaimana kelinci menceburkan dirinya ke dalam danau, kemudian diikuti dengan kodok, artinya apa sih? artinya, jangan ngikut-ngikut, semua orang itu punya persepsi masing-masing, tugas elo adalah hadapin dulu itu kasus, baru deh elo tentuin elo harus gmn.
Nah, gmn? nangkep kan yang gw maksud, kesimpulannya, mau banyak = kerja keras, singkirkan nilai "ikhlas" itu sementara dari kamus lo. Cuman kerja keras yang akan membawa lo kepada "emas" bukan aspek ikhlas apalagi aspek berdiam diri. Teruskanlah semangatmu, wujudkan mimpimu untuk sesuatu yang engkau yakini, karena itulah yang orang-orang terdahulu lakukan. hehehe.
skip to main |
skip to sidebar
Pages
Sebuah uraian pengalaman yang berisikan mimpi-mimpi dan keseharian seorang yang menamakan dirinya dengan sebutan "YELLOW MAESTRO"
Jumat, 14 September 2012
Followers
About Me
Labels
- 47 (2)
- Adzani (1)
- Alpus (1)
- Amen (1)
- Anjing (1)
- Aquarium (1)
- Ayam Bakar (1)
- Bajay (1)
- Bali (1)
- Ballroom (1)
- Bandar Abadi (1)
- basecamp (1)
- Batam (2)
- Batavia (1)
- Bedah (1)
- bengkak (1)
- BLP (1)
- BMW (1)
- BNI (1)
- Bunderan HI (1)
- Bureau Veritas (1)
- burger blenger (1)
- Busway (1)
- BV (1)
- Ciloto (1)
- CRV (1)
- Demas (1)
- Diamond Room Conference (1)
- Dio (1)
- DKP (1)
- Dosen (1)
- Drawing (1)
- Drifting (1)
- Ekonomi (2)
- Ember Biru (1)
- Fisip (1)
- Flashdisk (1)
- Foto (1)
- Freed (1)
- FT (1)
- FTUI (1)
- Gambir (1)
- Golden Triangle (1)
- Habibie (1)
- Hang Nadim (1)
- Hewan peliharaan (1)
- Honda (1)
- Hotel Nikko (1)
- ibu (1)
- Ice Man (1)
- infeksi (1)
- Inspirator (1)
- ITB (1)
- item (1)
- ITS (1)
- Jakarta (3)
- jari sakit (1)
- Jus (1)
- Kapal (2)
- Kapal ikan (1)
- Kemayoran (1)
- Kenyang (1)
- kepagian (1)
- Kereta (1)
- KP (1)
- Kp. rambutan (1)
- Kuliah (2)
- Lampu (1)
- Lantai 4 (1)
- Lonceng (1)
- Macet (1)
- Makan (1)
- Makanan Padang (1)
- Mazda (1)
- Meeting Point (1)
- Minanti (1)
- Mobil (2)
- Mom's (1)
- Motor (2)
- Ngantuk (1)
- Nidji (1)
- Nobar (1)
- pager (1)
- Pak Marcus (1)
- Pameran (1)
- Part 2 (1)
- Pecel (1)
- pocari (1)
- Polisi (1)
- RBS (1)
- riset (1)
- Rossy (1)
- Rumah (1)
- Rumah Topo (1)
- Sabar (1)
- Sarinah (1)
- Semarang (1)
- semen (1)
- Seminar (2)
- Sendiri (1)
- sepeda (1)
- Sertifikasi (1)
- Server (1)
- si bapak (1)
- Si Biru (1)
- Sial (1)
- SMA (1)
- Soekarno Hatta (1)
- Sriwijaya (1)
- Stasiun UI (1)
- Stock Exchange (1)
- STTAL (1)
- Sunset (1)
- Supply Vessel (1)
- Surabaya (3)
- susu bendera (1)
- Tanjung Perak (1)
- Teknik (1)
- Teknokrat (1)
- Teman (2)
- Tepi Laut (1)
- Test Drive (1)
- Tiban (2)
- Towing Tank (1)
- trans tv (1)
- tukang (1)
- UAS (1)
- UI (1)
- Usus (1)
- Water Tight Door (1)
- Worldcup (1)
0 komentar:
Posting Komentar